CERDIK: Tekanan Darah

Uniiyani SD

Halooou kamU~

Bahas perkara kesehatan lagi yuk! Kali ini tentang penyakit tak menular (PTM), Hipertensi. Perlu diingatkan lagi kah; apa itu Hipertensi?

Adalah satu dari jenis penyakit kardiovaskular, maksudnya penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah, yang kini paling umum terkenna masyarakat dunia baik di negara maju maupun berkembang.

Secara perkembangannya, Hipertensi disebut-sebut dengan istilah silent–killer a.k.a pembunuh diam-diam (?) Kenapa begitu? Kebanyakan orang yang meninggal disebabkan Hipertensi ini tidak menunjukkan keluhan langsung rasa sakit agar segera diobati. Ketika komplikasi, Hipertensi menunjukkan diri.

Pembahasan lanjutan tentang Hipertensi ini berasal dari temu blogger bersama Kementrian Kesehatan, hari Jumat- 17 Mei 2019 di Gedung RR, Kemenkes- Jakarta. Maka, ilmu yang didapatkan ini lebih dalam dengan narasumber ahli yang hadir berbicara.

Ada 3 narasumber , yaitu dr. Cut Putri Ariane,  MHKes (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular), dr. Tunggul Situmorang, sp. PD-KGH, FINASIM (Perhimpunan Hipertensi Indonesia) dan dr. Lusiani,  spPD, K-KV, FINA SIM (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia).

Dalam rangka Hari Hipertensi Dunia 2019, ini persembahan Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Mari lanjut dibaca, agar yang dibagikan ini faedahnya lebih luas..

CERDIK bukan hanya sifat tapi juga siasat

Cek kondisi kesehatan secara berkala-
Enyahkan asap rokok-
Rajin aktifitas fisik-
Diet seimbang dengan kalori seimbang-
Istirahat yang cukup-
Kendalikan stress!

Enam baris frasa diatas merupakan CERDIK yang diharapkan pada kita oleh Kemenkes agar tingkat kesehatan kita terjaga dalam sehat yang optimal. Ini termasuk juga dalam cara untuk mencegah dan mengobati penyakit yang berpotensi menyerang.

CERDIK hadapi Hipertensi

Untuk penyakit Hipertensi, ada tambahan siasat CERDIK yaitu disiplin cek tekanan darah. Untuk hasil angka dari pengecekan ini pun haruslah didapat dari tiga kali cek berulang, bukan sekali cek lalu saja. Alasannya, tingkat pengukuran alat cek tekanan darah perlu pengulangan agar lebih akurat.

Secara data, alokasi dana BPJS untuk pelayanan pasien Hipertensi naik tiap tahun. Sebesar 2.8 Triliun rupiah di tahun 2016 meningkat hingga 3 triliun rupiah pada 2017 dan 2018. Ini menandai masyarakat masih belum lebih waspada terhadap perkembangan Hipertensi.

Tambahan, didapat juga kesimpulan data tentang alasan penderita Hipertensi tak minum obat dalam kadar seharusnya. Sebagai berikut, rasa penderita akan kondisinya sehat-sehat saja, penderita tidak disiplin cek diri ke fasyankes, penderita minum obat tradisional dan terapi lain serta alasan sejenisnya.

Demi kita yang lebih baik di Hari Hipertensi Duni 2019 ini, sesuai dengan tema pembelajaran kali ini:
“Know Your Number, kendalikan tekanan darahmu dengan cerdik”

Ini bagai penegasan bahwa Hipertensi dapat dicegah dan diobati serta kita lebih perhatian dengan kesehatan tubuh. Perhatian ini diwujudkan dengan disiplin mengukur tekanan darah secara berkala.

Poin ini penting, ialah himbauan Kemenkes pada kita semua

Kita yang hidup bersosialisai dan bermasyarakat ini bisa berkontribusi dalam mendukung upaya bersama mencegah dan mengendalikan hipertensi.

Kita memulai dari diri sendiri bersama keluarga masing-masing menerapkan gaya hidup sehat sehingga menyebar nantinya gaya hidup tersebut ke lingkup yang lebih luas.

Kita lebih perhatian dengan deteksi dini untuk mengendalikan resiko Hipertensi bersamaan dengan penerapan CERDIK serta PATUH.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *