Earth Hour in 2019: aksi 60+ untuk bumi yang serentak se-dunia ala Aston Priority Simatupang
Karena tindakan yang kita anggap sepele jika dilakukan bersama-sama dan serentak, tak se-sepele-itu dampaknya
(anonim)

Halo kamU~
Tertanggal 30 Maret 2019 kemarin ini menjadi jadwal aksi Earth Hour di tahun ini. Diinisiasi WWF (World Wide Fund for Nature), kegiatan ini dilaksanakan secara global. Negara-negara se-dunia makin banyak yang berpartisipasi dari tahun ke tahun.
Masih bingung apa maksud dari Earth Hour?
Ini merupakan sebuah aksi bersama yang berawal dari tahun 2017 di Sydney, Australia, bertujuan untuk mengurangi penggunaan listrik dengan mematikan lampu yang tak diperlukan selama 60 menit serentak.
Dampaknya yaitu mengurangi zat karbon-dioksida yang berasal dari pemakaian lampu dan energi karena dipadamkan selama sejam dan serentak sehingga dapat membantu perbaikan perubahan iklim, baik dari energi yang terpakai dan kesadaran masyarakat umum agar lebih perhatian.
Ringkasnya, kita bersama-sama dengan masyarakat se-dunia mengupayakan tindakan yang tidak dapat memperparah perubahan iklim yang makin tak terkontrol. Lewat ikut serta sebagai rekanan kegiatan Earth Hour, setidaknya kita ambil peran berkontribusi.
Ringkasnya, kita bersama-sama dengan masyarakat se-dunia mengupayakan tindakan yang tidak dapat memperparah perubahan iklim yang makin tak terkontrol. Lewat ikut serta sebagai rekanan kegiatan Earth Hour, setidaknya kita ambil peran berkontribusi.
Secara pribadi, ini pertama kalinya aku ikut kegiatan Earth Hour dan ini pun berkesempatan bersama keluarga Bloggercrony dan Aston Priority Simatupang- Hotel and Conference Centre. Senangnya hatikuuu..
Pemadaman lampu serentak di Earth Hour 2019 ini dijadwalkan pada 20.30 – 21.30 WIB. Sebelum aksi puncak tersebut, pihak Aston Priority Simatupang mempersiapkan rangkaian acara bersama maestro pelukis, bapak Sarnadi Adam dan berbagai penampilan seni dari siswa-siswa SDN Kebagusan 01 Pagi.
Bertema, ““Bersinar dalam Gelap sebagai Terang atas Aksi Perubahan” Iklim”, ini seperti mengajak kita untuk tidak terlalu merutuki kondisi apa yang sudah terjadi kini namun melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan tersebut; seperti Earth Hour inilah terhadap kondisi bumi dengan masalah perubahan iklim tak menentu ini.

Tak kusangka, ini pertama kalinya ((lagi)) melihat medium lukis seperti dipertunjukan Pak Sarnadi Adam, yaitu melukis menggunakan cat fosfor untuk hasil lukisan yang bisa berpendar dalam gelap. *awesomeee~
Kali ini pun, Pak Sarnadi melukis dalam tema Betawi. Karena kecintaan dan kebanggaan beliau terhadap budaya ini menjadikan karyanya pernah masuk dalam deretan karya galeri-galeri baik di dalam dan luar negeri. Sang maestro seni lukis Betawi, begitu beliau dikenal.
Sembari Pak Sarnadi menyelesaikan lukisan-menyala-dalam-gelap-nya, tim Aston Priority Simatupang mempersembahkan penampilan seni dari siswa-siswi SDN Kebagusan 01 Pagi. Yang tampil ini merupakan pemenang dari berbagai perlombaan seni yang pernah mereka juarai.

Ada penampilan seni musik dan suara. Yang spesialnya, mereka menggunakan alat musik dari olahan barang bekas. Seperti kaleng plastik berbagai ukuran, botol kaca dan lainnya. Lagu yang dibawakan juga diantaranya lagu-lagu daerah yang beragam di Indonesia.
Penampilan solo ada juga. Diantaranya pembacaan puisi dan pertunjukan pencak silat. Puisi yang dibacakan bertema bumi pula, dan aku sudah sangat lama rasanya tak menyaksikan pembacaan puisi. *feeling-throwback, i was him
Seni pencak silat ditampilkan oleh oleh seorang siswi. Kepercayaan dirinya yang tampak dari setiap gerakan membuat decak kagum dari kami para penonton. Seni bela diri tak pernah mati pesonanya, bela bumi juga harus sampai mati. *toss gak tuu

Lebih menyemarakkan kegiatan Earth Hour, tim Aston Priority Simatupang menyediakan pilihan makanan khusus: set menu Earth Hour yang serba IDR 60K++ untuk para tamu yang berpartisipasi mematikan lampu dan ikut mengikuti acara. Set menu ini ada di Momiji Japanese Restaurant.
Set menu Earth Hour yang ditawarkan terdiri dari Soto Betawi, Toge Goreng, Nasi Uduk hingga Bir Pletok. Untuk set menu sehat, ada Panache Garden Salad dan Green Minty Tea. Juga, ada baju kaos Earth Hour berwarna hitam disediakan oleh tim Aston Priority Simatupang.
Seperti biasa, makanan dan pelayanan pihak Aston Priority Simatupang enak dan menyenangkan. Hotel ini beroperasi sejak Mei 2015 dengan daya tampungnya 700 orang tamu. Terdapat 15 meeting room dan ballroom serta 277 kamar yang jenisnya beragam, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Kamar yang disediakan tersebut mulai dari tipe Deluxe sampai Governor Suite, yang difasilitasi teknologi terkini. Diantaranya, TV yang berbasis internet, sensor gerak badan dalam pengendalikan power untuk ac dan lain-lain serta terpenting yaitu kecepatan sambungan internet gratis disetiap kamar juga area hotel.
Lebih lengkap, ada pusat kebugaran, spa, kolam renang untuk orang dewasa dan anak yang disediakan Aston Priority Simatupang agar seimbang antara aktivitas bisnis dan rekreasi para tamu. Tambah juga, Canary Coffe Shop dihadirkan untuk menjamu dengan menu Asia dan Western.
FYI nih.. Aston Simatupang Priority Hotel and Conference Centre merupakan salah satu dari jaringan Archipelago International. Yang mengoperasikan portofolio terbesar di Indonesia dengan lebih dari 138 hotel dan 100 properti baru yang sedang dikembangkan di seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Karibia, dan Arab Saudi. Dengan lebih dari 18.000 kamar dan 10 brand mulai dari ultra mewah hingga layanan terpilih di lebih dari 55 kota, brand termasuk Aston, Alana, Aston Heritage Collection, Huxley, Kamuela, Harper, Quest, Neo, favehotel dan NOMAD Hostels.

Sekian dulu untuk Earth Hour 2019. Ingin berkontribusi juga untuk Earth Hour selanjutnya? Catet, agenda ini biasanya diadakan tiap tahun di hari Sabtu dalam minggu akhir bulan Maret.
Mpeijumpa di blogpost selanjutnya,
berbahagia terus kamU~
@uniiyanisd