uniiyaniSD

Haloha kamU~
Masih semangat menjalani kehidupan di 4.0 ini, ya? Eh, maksudnya aku di masa industri 4.0.

Karena di 30-31 Oktober 2019 lalu, aku hadir di CONNECT yang bersamaan dengan pegelaran INDOCOMTECH di Jakarta Convention Center Senayan maka ku bagilah cerita apa ku dapat dari sana. Apalagi untuk kamu yang berminat sama bidang entrepreneur, UMKM, tech start-up, hayuk lanjutlah baca ini hingga ada faedah yang didapatkan.

View this post on Instagram

Kamu pikir sebuah mandatory-photo.. tak sekedar, ini aku jadikan pertanda hadir di #connect2019 ~ . . Actually, we need this.. Indonesia's digital economy empowerment through innovation and collaboration. Be connected 🎉 . Disini, kita bahas segala macam hal: #connectindonesia #umkmindonesia #digitaleconomy #startupindonesia #digitalmarketing . Ada dua hari disediakan untuk kita belajar, 30 dan 31 Oktober di Hall B- JCC Senayan. Kamu bisa cek info tiket, sesi pembicara, dan lainnya di akun: @connectindonesia_ . Barusan sesi pertama, bikin ku serasa melihat cahaya terang: kolaborasi Kominfo, Kemendag, Kemenperin, Kementrian Koperasi dan UKM dalam upaya survive di industri 4.0 untuk nanti mampu di versi 5.0 . . Monmaap, aku belajar duluan nih. Hadir dari pembukaan sampai besok penutupan, jadi sekenyang apa nanti (?) . *eitss, aku juga bareng2 @bloggercrony #bccsquad #ConnectBCC2019 #bloggerpreneur demi dan sebab #indonesiabisa 💖

A post shared by un ii yani syafdiani (@uniiyanisd) on Oct 29, 2019 at 10:04pm PDT

Hari Pertama di tigapuluhoktober

Dimulai pada pukul 10 pagi WIB, aku yang sudah hadir di tempat dari jam sembilan ini sempat sarapan bubur kacang ijo di kantin samping JCC pintu masuk 9. *eh, kok cerita sarapan..monmaap.

CONNECT 2019 ini dibuka secara resmi dari perwakilan Kementrian Komunikasi.

Sesi awalan: Indonesia’s Digital Economy Empowerment through Innovation and Collaboration

Dihadirkan empat pembicara dari 4 kementrian yang saling berkaitan untuk keberlangsungan industri empat titik nol di Republik Indonesia ini. Ada ibuk-ibuk: Septriana Tangkary yaitu Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kominfo, Iriana Trimurty Ryacudu yaitu Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Kemendag,  Endang Suwartini yaitu Direktur Industri Kecil dan Menengah, Kemenperin dan Destry Anna Sari yaitu Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM serta moderator sesi ini Donny BU, Executive Director ICT Watch.

Inti yang bisa kudapat bahwasanya kini upaya pemerintah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat bergantung pada kolaborasi yang terus dikembangkan. Pertumbuhan ekonomi juga bertambah seiring inovasi yang dilakukan banyak pemain, baik di sisi swasta, pengusaha besar dan UMKM, dan inovasi teknologi yang terus diperbaharui.

“pemerintah membangun segala lini, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia, yang menopang ekonomi digital”

Saling berkolaborasi dengan membuka kesempatan dan berbagi ilmu dan pengalaman menjadi pokok bahasan untuk sesi-sesi selanjutnya. Belajar dari yang didengar akan jadi masukan-masukan untuk inovasi yang harus diciptakan pada langkah selanjutnya untuk lebih berhasil. Oleh karena itu, banyak pembicara serasa masih tidak cukup.

Hari kedua di tigapuluhsatuoktober

Sama dengan hari sebelumnya, sesi di main hall-nya CONNECT 2019 dimulai dari jam 10 pagi. Jajaran booth brand dari UMKM, start up digital, dan lainnya ramai dikunjungi bagi yang tidak berminat untuk ikuti sesi talkshow.

Synergistic Collaboration among Corporates, Startups, SMEs, & Government

Ini jadi topik awalan untuk hari kedua. Ada tiga bidang yang berkembang pesat untuk beberapa tahun ke depan dan ini bisa menjadi peluang yang harusnya bisa diolah bersama seoptimalnya. Yaitu fintech, insurtech, dan e-sport.

Bahasan tentang fintech, ternyata yang masuk dalam ruang lingkupnya lebih dari sekedar pinjaman online. Lalu tentang insurtech, menjelaskan bahwa masyarakat sudah mulai peduli dengan asuransi namun dengan cara pendekatan yang lebih kekinian karena pada dasarnya produk asuransi jadi pilihan untuk rasa aman.

Bahasan untuk esport, mengungkapka bagaimana olahraga digital tidak hanya berpengaruh pada hobi lagi. Dampaknya sudah berkenaan dengan sisi ekonomi, bahkan sudah jadi profesi.